TUJUAN
- Untuk mengetahui pengeruh intensitas cahaya terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman
- Untuk dapat mengukur dan mengetahui perubahan yang terjadi pada
kacang hijau setelah diberi perlakuan intensitas cahaya yang tidak sama.
LATAR BELAKANG
Kacang hijau adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas
di daerah tropika. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih,
dan sering dibuat kecambah atau toge. Selain itu, kacang hijau juga
memiliki bunga kacang hijau yang berbentuk kupu-kupu dan berwrna kuning
kehijauan atau kuning pucat. Bunga tersebut akan membentuk polongan yang
berisi 10-15 biji kacang hijau.
Dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau, memerlukan media dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya. Sehubungan
dengan adanya kacang hijau yang dalam pertumbuhan dan perkembangannya
dipengaruhi oleh cahaya, pada penelitian ini akan membahas mengenai
perlakuan yang akan ditimbulkan dari pemberian intensitas cahya yang
berbeda. Untuk mengetahui secara detail, maka perluya diketahui bahwa
cahaya merupakan energi yang berbentuk gelombang dan membantu kita untuk
melihat. Tumbuhan hijau termasuk kacang hijau, memerlukan cahaya tidak
hanya untuk membuat makanan, tetapi juga untuk pertumbuhan seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya. Sebagai salah satu sumber cahaya di bumi
ini adalah matahari. Oleh karena itu praktikan ingin mengetahui
bagaimanan pengaruh intensitas cahaya pada pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau.
VARIABEL
Independent variables :
The light intensity:
ü In sunlight/ outside place
ü In dark place
ü In usual place
ü In lamp place
Dependent variables:
- Length of plant
- Length of leaf
- Color of leaf
Control variables:
- Time of watering
- Deep of hole
- Volume of watering
- Total of soil
DASAR TEORI
Kacang hijau adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas
di daerah tropika. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih,
dan sering dibuat kecambah atau toge. Selain itu, kacang hijau juga
memiliki bunga kacang hijau yang berbentuk kupu-kupu dan berwrna kuning
kehijauan atau kuning pucat. Bunga tersebut akan membentuk polongan yang
berisi 10-15 biji kacang hijau.
Berdasarkan pada berbagai permasalahan, para ahli biologi
mendefinisikan bahwa pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah
protoplasma sel pada suatu organisme, yang disertai dengan pertambahan
ukuran, berat, serta jumlah sel yang bersifat tidak kembali pada keadaan
semula. (Moore, et al, dalam karmana, oman, 2007 :11).
Adapun perkembangan merupakan suatu proses pertumbuhan yang disertai
dengan diferensiasi, organogenesis, dan diakhiri dengan terbentuknya
individu baru yang lengkap baik secara morfologis, anatomis, maupun
sosiologis. Perkembangan mencangkup perubahan zigot menjadi bayi,
kemudian menjadi dewasa. (Moore, et al, dalam Karmana, Oman.,2007 : 12).
Pertumbuhan dimulai dengan serangkaian pembelahan sel telur yang
telah dibuahi sehingga menghasilkan sel yang belum berdiferensiasi. Dari
jenis sel yang sama sel akan berubah menjadi berbagai jenis sel yang
berbeda-beda, begitu pula fungsinya. Pertumbuhan yang disertai dengan
perubahan jenis dan fungsi sel dinamakan diferensiasi. Proses
diferensiasi yang akhirnya dengan pembentukan organ dinamakan
organogenesis. Proses pembentukan organ yang berbeda bentuk dan
fungsinya dalam melengkapi suatu individu makhluk hidup dinamakan
morfogenesis.
Sebagai contoh, zigot suatu tumbuhan akan tumbuh menjadi sel penyusun
akar, batang, dan daun yang berbeda bentuk dan fungsinya
(diferensiasi). Setelah proses diferensiasi proses selanjutnya adalah
pembentukan organ akar, batang, dan daun (organogenesis) sampai
terbentuk individu tumbuhan yang lengkap (morfogenesis).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor keturunan
(hereditas), enzim, dan hormon. Sementara itu, faktor eksternal
meliputi intensitas cahaya, kecukupan air, suhu, dan mineral.
Faktor internal dan eksternal mengontrol pola pertumbuhan dan
perkembangan antara lain melalui pengendalian aktivitas internal.
Aktivitas internal tersebut berupa proses fotosintesis, respirasi,
sintesis protein, sintesis klorofil, tekanan osmosis, dan mitosis.
FAKTOR INTERNAL
1. Enzim
Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat reaksi
kimia dalam tubuh makhluk hidup. Enzim tidak ikut bereaksi, tetapi
berfungsi menurunkan energi aktivasi dalam setiap reaksi yang terjadi.
Dengan adanya enzim, energi yang diperlukan dalam setiap reaksi menjadi
lebih rendah. Enzim bekerja pada substrat, suhu, dan pH tertentu. Suatu
rangkaian reaksi tidak dapat berlangsung hanya dengan melibatkan satu
jenis enzim, tetapi perlu melibatkan berbagai jenis enzim yang telah
terpola secara teratur dalam suatu sistem.
2. Hormon
1. Auksin
Bagian tumbuhan yang dapat membentuk auksin merupakan jaringan
meristematik, seperti pada ujung koleoptil, daun muda atau kuncup, dan
daun lembaga. Peran auksin pada tumbuhan adalah sebagai berikut.
- Berpengaruh terhadap pemanjangan sel, pembelahan sel, dan diferensiasi sel.
- Merangsang aktifitas kambium dan pembentukan pembuluh floem dan xilem.
- Memelihara dinding sel agar bersifat elastic dan merangsang pembentukan dinding sel.
- Menghambat rontoknya buah yang masih muda dan juga menghambat gugurnya daun.
- Merangsang pembentukan akar dan mempertahankan sifat geotropism batang.
- Merangsang pembentukan bunga.
- Merangsang pembuahan tanpa biji.
2. Etilen (H2C=CH2)
Etilen merupakan hormon yang berupa gas. Meningkatnya kandungan
auksin dalam tubuh tumbuhan akan menghambat pembentukan etilen. Etilen
berfungsi:
- Menghambat perkembangan akar.
- Menghambat pembentukan bunga.
- Meningkatkan proses pematangan buah.
- Merangsang terjadinya epinasti (daun tumbuh menggulung atau menekuk).
3. Giberelin
- Fungsi giberelin adalah sebagai berikut.
- Merangsang pertumbuhan batang dan daun sehingga dapat tumbuh sampai tiga kali lipat ukuran normal.
- Tidak merangsang pembentukan akar pada konsentrasi rendah, tetapi pada konsentrasi tinggi merangsang pembentukan akar.
- Menghilangkan sifat kerdil secara genetik pada tumbuhan.
- Merangsang pertumbuhan bunga pada tumbuhan yang berbunga jika lama pencahayaan lebih dari 12 jam.
4. Sitokinin
- Beberapa fungsi sitokinin adalah sebagai berikut.
- Merangsang pembelahan sel dan merangsang pemanjangan titik tumbuh.
- Merangsang pembesaran batang dan akar serta merangsang pembentukan akar cabang.
- Merangsang pembentukan pucuk dan mampu merangsang berakhirnya dormansi biji.
- Merangsang pertumbuhan dan perkembangan embrio.
- Menghambat penuaan daun melalui peningkatan pengiriman garam mineral ke daun.
- Merangsang sintesis protein dan RNA untuk menyintesis substansi lain.
5. Asam Absisat
Asam absisat dapat mempercepat proses penuaan daun dan merangsang terjadinya gugur daun.
- Vernalin
Vernalin dapat merangsang pembungaan pada temperature rendah dan
merangsang perkembangan anteridium pada gametofit (tumbuhan penghasil
gamet.
- Rhizokalin.
Rhizokalin dapat merangsang pembentukan akar.
- Traumalin
Traumalin dapat merangsang pembentukan kalus pada bagian tubuh yang luka.
- Florigen.
Florigen berfungsi untuk merangsang pembentukan bunga.
2. FAKTOR EKSTERNAL
1. Makanan (Nutrisi)
Nutrien yang dibutuhkan terdiri atas elemen makro dan elemen mikro.
Makronutrien merupakan elemen yang dibutuhkan dalam jumlah besar yang
terdiri atas karbon, oksigen, hydrogen, nitrogen, sulfur, fosfor,
kalium, dan magnesium. Elemen yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit
disebut mikronutrien, seperti besi, klor, tembaga, magnesium, seng,
molibdonum, boron, dan nikel.
Pemupukan merupakan salah satu cara penambahan nutrisi yang
dibutuhkan tumbuhan agar tumbuhan tidak mengalami defisiensi, yaitu
keadan tumbuhan yang kekurangan makronutrien ataupun mikronutrien.
2. Cahaya
Cahaya tampak, seperti merah, biru, nila, dan violet berperan sebagai
sumber energi dalam proses fotosintesis. Sementara itu, cahaya infra
merah berperan dalam menentukan suhu lingkungan. Hasil fotosintesis akan
digunakan untuk pertumbuhan dan aktivitas hidup yang lain. Pertumbuhan
kecambah yang ditempatkan di tempat yang teduh akan berlangsung cepat,
tetapi abnormal (tubuh lemah). Keadaan ini dinamakan etiolasi. Etiolasi
adalah pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat di tempat gelap namun
kondisi tumbuhan lemah, batang tidak kokoh, daun kecil dan tumbuhan
tampak pucat. Gejala etiolasi terjadi karena ketiadaan cahaya matahari.
Kloroplas yang tidak terkena matahari disebut etioplas. Kadar etioplas
yang terlalu banyak menyebabkan tumbuhan menguning.
Cahaya dapat mengubah leukoplas menjadi kloroplas. Tersedianya cahaya
yang memadai akan meningkatkan pembentukan kloroplas. Kloroplas
merupakan organel yang mengandung klorofil (zat hijau daun). Sehingga
tanaman yang mendapatkan cukup cahaya memiliki daun yang berwarna hijau.
Tumbuhan yang sejenis dapat memiliki ukuran daun yang berbeda jika
tumbuh di tempat yang tingkat pencahayaannya berbeda.
Daun yang mendapat cukup cahaya (botol 1), ukurannya akan lebih kecil,
tetapi jaringan mesofilnya lebih tebal daripada daun yang kekurangan
cahaya. Tinggi batangnya pun berbeda. Tumbuhan yang kurang mendapatkan
cahaya (botol 2 dan botol 3) lebih tinggi daripada tumbuhan yang
mendapatkan tumbuhan yang mendapatkan cukup pencahayaannya (botol 1).
Stomata pada tumbuhan yang hidup di tempat kurang cahaya berjumlah
sedikit, tetapi ukurannya besar. Adapun tumbuhan yang hidup di tempat
yang mendapatkan cukup cahaya, memiliki jumlah stomata lebih banyak dan
berukuran kecil. Selain itu, sistem perakarannya lebih lebat
dibandingkan dengan sistem perakaran tumbuhan yang kurang mendapatkan
cahaya.
4. Suhu
Suhu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan karna berkaitan dengan
aktifitas enzim dan kandungan air dalam tubuh tumbuhan. Semakin tinggi
suhu, semakin cepat laju transpirasi dan semakin rendah kandungan air
pada tumbuhan sehingga proses tumbuhan semakin lambat. Suhu yang rendah
dapat merangsang berahirnya masa istirahat (dormansi) pada pucuk atau
biji. Perlakuan suhu yang rendah akan memacu pembentukan ruas yang lebih
panjang daripada perlakuan suhu yang tinggi. Suhu yang yang
berubah-ubah dapat merangsang perkecambahan biji. Peristiwa ini
dinamakan vernalisasi. Termoperiodisme adalah kondisi pertumbuhan suatu
jenis tumbuhan yang dipengaruhi oleh perbedaan suhu siang dan malam.
5. Air
Air berfungsi sebagai media reaksi kimia dalam sel. Selain itu, air
menunjang proses fotosintesis dan menjaga kelembapan. Kandungan air yang
terdapat dalam tanah berfungsi sebagai pelarut unsur hara sehingga
unsure hara mudah diserap oleh tumbuhan. Selain itu, air memelihara suhu
tanah yang berperan dalam proses pertimbuhan. Pertumbuhan akan
berlangsung lebih aktif pada malam hari dari pada siang hari. Hal ini
dikarenakan pada malam hari kandungan air pada tumbuhan lebih tinggi
daripada siang hari.
6. pH
Derajat keasaman tanah (pH tanah) sangat berpangaruh terhadap
kesediaan unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan. Pada kondisi pH
tanah netral, unsure-unsur yang diperlukan, seperti Ca, Mg, P, dan K
tersedia dalam jumlah yang cukup. Jika pH tanahnya asam, unsure yang
tersedia adalah Al, Mo, dan Zn. Mineral ini dapat meracuni tumbuhan.
7. Oksigen
Kadar oksigen dalam tanah selalu berlawana dengan kadar air dalam
tanah. Jika kadar air tinggi, kadar O2 akan rendah. Keberadaan O2 dalam
tanah sangat penting untuk respirasi sel-sel akar yang akan berkaitan
dengan penyerapan unsure hara (transportasi aktif).
Fototropisme adalah pergerakan pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi
oleh rangsangan cahaya. Contoh dari fototropisme adalah pertumbuhan
koleoptil rumput menuju arah datangnya cahaya. Koleoptil merupakan daun
pertama yang tumbuh dari tanaman monokotil yang berfungsi sebagai
pelindung lembaga yang baru tumbuh. Beberapa hipotesismenyebutkan bahwa
hal ini dapat disebabkan kecepatan pemanjangan sel-sel pada sisi batang
yang lebih gelap lebih cepat dibandingkan dengan sel-sel pada sisi lebih
terang karena adanya penyebaran auksin yang tidak merata dari ujung
tunas. Hipotesis lainnya menyatakan bahwa ujung tunas merupakan
fotoreseptor yang memicu respons pertumbuhan. Fotoreseptor adalah
molekul pigmen yang disebut kriptokrom dan sangat sensitif terhadap
cahaya biru. Namun, para ahli menyakini bahwa fototropisme tidak hanya
dipengaruhi olehfotoreseptor, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai
macam hormon dan jalur signaling.
Etiolasi adalah pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat di tempat
gelap namun kondisi tumbuhan lemah, batang tidak kokoh, daun kecil dan
tumbuhan tampak pucat. Gejala etiolasi terjadi karena ketiadaan cahaya
matahari. Kloroplas yang tidak terkena matahari disebut etioplas. Kadar
etioplas yang terlalu banyak menyebabkan tumbuhan menguning. Dampak
tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses
fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan
karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena
karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak
berwarna hijau, melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah
hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung
akar dan ujung batang. Oleh karena itu tanaman akan lebih cepat tumbuh
dan panen. Hasil penelitian F.W. Went, ahli fisiologi tumbuhan, pada
tahun 1928 menunjukkan produksi auksin terhambat pada tanaman yang
sering terkena sinar matahari.
Selain itu, enzim riboflavin pada ujung batang menyerap sinar nila
dari sinar matahari. Sinar nila perusak enzim-enzim yang membantu
pembentukkan asam indo asetat (salah satu jenis auksin). Itulah
sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang
tidak tegar karena mengandung banyak air.
Akibat tidak ada sinar matahari maka organ perbanyakan pada tanaman
lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.
(www.trubus-online.co.id)
TOOLS AND MATERIAL
Tools:
- Lamp
- Aqua glass
- Spoon
- Written equipment
- Analytic scales
Materials:
- Green soya seeds
- Water
- Soil
PROCEDURE
- Choose the best and same green soya seeds
- Put it in the water until one day
- Prepare 8 of the aqua glass
- Give name 1 until 4 to the aqua:
- 1 is sun light place
- 2 is dark place
- 3 is usual place
- 4 is the lamp place
- Scale the each soil with 150 gram
- Enter the each soil into aqua glass with have namely
- Watering of each soil in aqua glass with 2 cover aqua glass
- Make deep of hole in that soil, the deep is 1 cm
- Enter the green soya seeds into the hole
- Watering of green soya seeds twice a day with 2 cover aqua glass
- Observe and measure the change about green soya seeds
- TABLE OF OBSERVATION RESULT
Parameter
|
Day
|
The light intensity of green soya seeds
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Length of stem (cm)
|
1
|
0,2
|
0,6
|
0,45
|
0,3
|
|
2
|
0,5
|
2,25
|
1,75
|
1,5
|
|
3
|
0,75
|
5,25
|
5
|
8
|
|
4
|
1,5
|
14,5
|
12
|
13
|
|
5
|
3
|
23,5
|
20,5
|
15
|
Length of leaf (cm)
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
2
|
-
|
-
|
-
|
0,5
|
|
3
|
1,25
|
1,25
|
1,25
|
1,75
|
|
4
|
2,25
|
1,6
|
1,75
|
2,1
|
|
5
|
3
|
2
|
2,25
|
2,5
|
Color of leaf (+)
|
1
|
-
|
-
|
-
|
++
|
|
2
|
-
|
-
|
-
|
++
|
|
3
|
+++
|
+
|
++
|
+++
|
|
4
|
+++
|
+
|
++
|
+++
|
|
5
|
+++
|
+
|
++
|
+++
|
Keterangan:
1 : di sinar matahari langsung
2: di ruang gelap
3 : di ruang biasa
4 : di bola lampu
- kuning (+)
- hijau kekuningan (++)
- hijau (+++)
DISCUSSION
Kacang hijau adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas
di daerah tropika. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih,
dan sering dibuat kecambah atau toge. Selain itu, kacang hijau juga
memiliki bunga kacang hijau yang berbentuk kupu-kupu dan berwarna kuning
kehijauan atau kuning pucat. Bunga tersebut akan membentuk polongan
yang berisi 10-15 biji kacang hijau.
Berdasarkan percobaan yang praktikan lakukan pada hari kamis, 15
september 2011 yang berjudul pengaruh intensitas cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau. Seperti yang kita
ketahui cahaya adalah sebuah energi yang berbentuk gelombang
elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380-750
nm. Cahaya tampak, seperti merah, biru, nila, dan violet berperan
sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis. Sementara itu, cahaya
infra merah berperan dalam menentukan suhu lingkungan. Hasil
fotosintesis akan digunakan untuk pertumbuhan dan aktivitas hidup yang
lain. Cahaya dapat mengubah leukoplas menjadi kloroplas. Tersedianya
cahaya yang memadai akan meningkatkan pembentukan kloroplas. Kloroplas
merupakan organel yang mengandung klorofil (zat hijau daun). Sehingga
tanaman yang mendapatkan cukup cahaya memiliki daun yang berwarna hijau.
Tumbuhan yang sejenis dapat memiliki ukuran daun yang berbeda jika
tumbuh di tempat yang tingkat pencahayaannya berbeda.
Percobaan ini menghubungkan antara kacang hijau dengan intensitas
cahaya. Percobaan yang menghubungkan antara intensitas cahaya dengan
pertumbuhan dan perkembangan ini kami menggunakan beberapa perlakuan
yang tidak sama yang antara lain adalah dengan menggunakan cahaya
matahari langsung yaitu tanaman diletakan ditempat terbuka dengan tanpa
ada pengahalang yang menutupi cahaya terhadap tanaman. Perlakuan yang
kedua yaituu ditempat yang gelap, yaitu praktikan menggunakan kardus
sebagai tempat untuk menghalangi cahaya masuk menyinari tanaman. Yang
ketiga, tanaman diletakan diruang biasa, yaitu tanaman kami letakan pada
tempat terbuka tetapi tidak terkena oleh cahaya matahari secara
langsung. Perlakuan terakhir yaitu dengan menggunakan cahaya dari bola
lampu pijar. Perlakuan ini kami tempatkan tanaman pada kardus yang
tersinari oleh cahaya lampu.
Sebelum kami melakukan penanaman kacang hijau kedalam media, langkah
pertama yang kami lakukan yaitu merendam biji kecambah selama satu
malam. Hal ini bertujuan untuk mengetahui antara biji yang baik dengan
biji yang buruk. Pada biji yang baik biasanya akan tenggelam dan apabila
biji tersebut tidak baik maka akan mengapung. Selain itu, proses
perendaman ini juga memiliki maksud agar biji kecambah akan lebih cepat
tumbuh dibandingkan dengan biji kecambah yang tidak direndam terlebih
dahulu sebelum di tanam.
Selagi kami melakukan perendaman, kami melakukan kegiatan yang lain
yang berhubungan dengan langkah kerja, yaitu member label pada setiap
gelas mineral yang digunakan sebagai tempat media tanam. Pada gelas
nomor 1 yaitu tanaman yang berada langsung tepat di tempat cahaya
langsung. Pada gelas nomor 2 yaitu berada pada tempat yang gelap (tanpa
ada cahaya sedikitpun). Pada gelas 3, yaitu berada pada ruang biasa atau
tanaman terkena matahari tidak langsung. pada gelas yang ke-4 yaitu
berada ditempat yang tidak mendapat cahaya matahari langsung tetapi
terkena cahaya dari bola lampu.
Setelah kami melakukan pemberian label, langkah selanjutnya yaitu
kami memasukkan tanah pada tiap-tiap gelas aqua. Tanah yang telah kami
ambil sudah kami timbang volumenya yaitu sebesar 150gr. Tanah tersebut
berasal dari tanah pada kebun laboratorium biologi FMIPA UNY.
Berdasarkan hasil wawancara kami kepada petugas laboratorium tersebut,
kami mendapatkan info bahwa pada tanah tersebut terdapat kaya akan unsur
hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman sebagai nutrisi penunjang
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur yang dibutuhkan dalam jumlah
banyak disebut makronutrien, yang meliputi unsur C,H,O,N,S,P,K,Ca dan
Mg . Sedangkan unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut
mikronutrien, yang meliputi unsur Fe, B, Mn, Mo, Zn, Cu dan Cl. Jika
kebutuhan salah satu unsur tersebut tidak terpenuhi, proses metabolisme
tumbuhan akan terhambat sehingga akan berpengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Pengambilan nutrisi biasanya bersamaan dengan
pengambilan air dari tanah. Pada hal ini, kami mengetahui bahwa
pengamatan dan percobaan yang kami lakukan tidak hanya berhubungan
dengan aspek biologi saja, melainkan berhubungan dengan aspek yang lain
seperti pada aspek kimia yang dalam hal ini yaitu tentang unsur-unsur
hara dalam tanah.
Langkah selanjutnya adalah pemberian air pada setiap media dengan
volume yang sama, yaitu sebanyak 2 tutp botol air mineral. Penambahan
air ini bertujuan sebagai media reaksi kimia dalam sel. Selain itu, air
menunjang proses fotosintesis dan menjaga kelembapan. Kandungan air yang
terdapat dalam tanah berfungsi sebagai pelarut unsur hara sehingga
unsure hara mudah diserap oleh tumbuhan. Selain itu, air memelihara suhu
tanah yang berperan dalam proses pertimbuhan. Setelah penyiraman,
langkah selanjutnya adalah melubangi tanah sebagai tempat dimana biji
kecambah akan diletakkan dengan jarak yang tidak terlalu dekat sehingga
diharapkan tanaman tidak saling menempel.
Pengamatan ini, kami menggunakan parameter yang pertama yaitu panjang
batang. Kami melakukan percobaan selama 5 hari. Berdasarkan 5 hari
percobaan yang kami lakukan panjang batang yang tertnggi berada pada
tempat gelap ( tidak terkna cahaya matahari sedikitpun) yaitu sepanjang
22,5 cm , tanaman tertinggi yang kedua adalah pada ruang biasa yaitu
setinggi 20,5 cm , tertinggi yang ketiga yaitu tanaman yang berada pada
bola lampu, yaitu setinggi 16 cm, dan yang paling pendek berada pada
tanaman yang terdapat pada sinar matahari langsung, yaitu didapati
panjang batang sepanjang 3 cm. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa
tanaman yang berada di tempat gelap memiliki pertumbuhan batang yang
paling cepat hal ini dikarenakan pengaruh
fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah
sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah
belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya
matahari.Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan
rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga
akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan
lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi
fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, warna
batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil. Peristiwa ini disebut
”etiolasi” Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh
lebih pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga
terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti
yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak
sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya,
batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman
yang sehat, subur, daun terlihat segar serta memiliki cukup klorofil.
Hal diatas pula yang menyebabkan tanaman pada tempat terang memiliki
batang yang paling pendek . selain itu pertumbuhan tanaman yang terletak
di ruang biasa menempati posisi kedua dikarenakan tanaman tersebut
tidak menerima cahaya matahari secara langsung( di letakkan di dalam
kamar). Pada bola lampu menempati urutan ketiga karena tanaman tersebut
berada dalam ruang lingkup yang terbatas yang tentunya persediaan akan
C02 Juga terbatas, namun persediaan O2 akan terus bertambah karena
tumbuhan yang berada di dalam kardus tersebut mendapat cahaya dari lampu
yang memunginkannya untuk melakukan fotosintesis yang akhirnya akan
menghasilkan O2 yang sangat dibutuhkannya. Sehingga cahaya dari bola
lampu tersebut menghambat pertumbuhan panjang batang tanaman.
Untuk parameter yang kedua yaitu tentang panjang daun tanaman kacang
hijau, panjang daun yang terpanjang yaitu terdapat pada tanaman yang
berada pada sinar matahari langsung dengan panjang daun 3 cm,
selanjutnya panjang daun yang kedua yaitu terdapat pada tanaman yang
diletakkan di kardus yang disinari cahaya bola lampu pijar sebesar 5
watt dengan panjang daun 2,5 cm, setelah itu panjang daun yang ketiga
yaitu pada tanaman yang diletakkan di ruang biasa dengan panjang daun
sebesar 2,25 cm, selanjutnya untuk daun yang terpendek berada pada
tanaman yang ditempatkan di ruang gelap. Pada tanaman yang terkena sinar
matahari langsung memiliki panjang daun yang paling panjang, hal ini
dikarenakan tanaman ini mendapatkan sinar matahari yang begitu banyak.
Dengan demikian, maka produksi jumlah klorofil akan bertambah semakin
banyak. Seperti yang kita ketahui bahwa klorofil adalah zat hijau daun
yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman.
Sehingga pertumbuhan daun akan lebih panjang.
Selanjutnya daun yang terpendek berada pada tempat gelaap hal ini
dikarenakan tidak terdapatnya cahaya yang terserap oleh daun, sehingga
proses fotosintesis tidak berkembang secara optimal dan menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan daunnya menjadi terhambat.
Untuk parameter yang ketiga yaitu tentang warna daun, untuk indikasi
warna daun kami menggunakan “+” hal ini menunjukkan seberapa hijau daun
tersebut. Untuk (+) warna daun yang dihasilkan yaitu daun tersebut
berwarna kuning, untuk (++) warna daun yang dihasilkan yaitu daun
tersebut berwarna hijau kekuningan, untuk (+++) indikasi warna daun
yaitu berwarna hijau. Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan ternyata
daun yang berwarna kuning (pucat) berada pada tanaman yang ditanam di
tempat gelap. Hal ini dikarenakan di tempat gelap tanaman tidak
mendapatkan cahaya yang diperlukan untuk proses fotosintesis sehingga
tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis tersebut. Padahal
proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang
berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak
terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau,
melainkan kuning pucat. Untuk tanaman yang berada di tempat ruang biasa
berwarna hijau kekuningan, hal ini dikarenakan pada tempat tersebut
terdapat sedikit cahaya meskipun tidak berupa cayaha yang secara
langsung sehingga daun tersebut dapat menggalami proses fotosintesis dan
dapat menghasilkan klorofil walaupun dalam jumlah yang sedikit. pada
tanaman yang berada pada sinar matahari langsung dan pada bola lampu
warna daun yang dihasilkan adalah hijau, hal ini dikarenakan
Tersedianya cahaya yang memadai pada tanaman tersebut, cahaya yang
memadai itu akan meningkatkan pembentukan kloroplas. Kloroplas merupakan
organel yang mengandung klorofil (zat hijau daun). Sehingga tanaman
yang mendapatkan cukup cahaya memiliki daun yang berwarna hijau.
CONCLUTION
- Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
kacang hijau adalah semakin tinggi intensitas cahaya adalah, pada
parameter panjang semakin tinggi intensitas cahaya yang didapat oleh
tanaman kacang hijau maka menyebabkan lambatnya pertumbuhan batang yang
menyebabkan batang tumbuh pendek dan sebaliknya semakin rendah
intensitas cahaya yang didapat tananaman kacang hijau, maka semakin
panjang batang yang tumbuh. Pada parameter panjang daun,semakin tinggi
intensitas cahaya maka semakin panjang panjang daun yang tumbuh, semakin
rendah intensitas cahaya yang didapat tumhuhan kacan hijau maka semakin
pendek pula panjang daun tersebut.
Pada parameter hijau daun, semakin tinggi intensitras cahaya yang
didapat oleh tanaman kacang hijau ,maka semakin gelap warna daun yang
tumbuh, semakin rendah intensitas cahaya yang didapat oleh tanaman
kacanghijau, maka semakin pucat daun yang tumbuh.