Senin, 16 September 2013

Pertumbuhan Dan Mobilitas Penduduk

Pertumbuhan Dan Mobilitas Penduduk

*    Pengertian Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk merupakan bagian integral dari proses pembangunan secara keseluruhan. Mobilitas telah menjadi penyebab dan penerima dampak dari perubahandalam struktur ekonomi dan sosial suatu daerah. Oleh sebab itu, tidak terlalu tepat untukhanya menilai semata-mata aspek positif maupun negatif dari mobilitas penduduk terhadap pembangunan yang yang ada, tanpa memperhitungkan pengaruh kebaikannya.Tidak akan terjadi proses pembangunan tanpa adanya mobilitas penduduk. Tetapi juga tidak akan terjadi pengarahan penyebaran penduduk yang berarti tanpa adanya kegiatan pembangunan itu sendiri.
Para penduduk yang akan berpindah, atau migran, telah memperhitungkan berbagai kerugian dan keuntungan yang akan di dapatnya sebelum yang bersangkutan memutuskan untuk berpindah atau menetap ditempat asalnya. Dalam hubungan ini tidak ada unsur paksaan untuk melakukan migrasi. Tetapi semenjak dasawarsa 1970-an banyak dijumpai pula mobilitas pendudukyang bersifat paksaan atau “dukalara” atau terdesak (impelled) (Peterson,W:1969).Mobilitas penduduk akibat kerusuhan politik atau bencana alam seperti yang terjadi diSakel ataupun Horn, Afrika merupakan salah satu contoh.
     
Adanya berbagai tekanan darisegi politik, sosial, ataupun budaya menyababkan individu tidak memiliki kesempatandan kemampuan untuk melakukan perhitungan manfaat ataupun kerugian dari aktivitas migrasi tersebut. Mereka berpindah ke daerah baru dalam kategori sebagai pengungsi(refugees).
Para pengungsi ini memperoleh perlakuan yang berbeda di daerah tujuan dengan migran yang berpindah semata-mata karena motif ekonomi (Beyer, Gunther;1981; Adelman: 1988). Dalam kenyataannya, secara konseptual maupun metodelogi, para ahli sampaisaat ini masih mengalami kesulitan dalam membedakan secara lebih tajam antaramigran dengan motif ekonomi dan migran karena motif-motif non ekonomi (Kunz. E.F.; 1973; King, Rusell: 1966).
Interaksi atau hubungan timbal-balik juga yang saling mempengaruhi bukan hanya terjadi antara manusia dan lingkungannya, juga terjadi antar sesama manusia. Hubungan yang terjadi tidak terbatas hanya dalam dsatu wilayah, tetapi juga wilayah-wilayah lainnya. Misalnya antar desa dengan kota, antara kota dengan kota atau bahkan lebih luas lagi. Oleh karena itu interaksi ini dapat diartikan sebagai suatu hubungan timbal-balik yang saling mempengaruhi antara dua wilayah kota atau lebih, yang dapat melahirkan gejala, kenampakan atau permasalahan baru.
Dalam kaitannya dengan interaksi kota tersebut, maka mobilitas penduduk dapat diartikan sebagai suatu perpindahan penduduk, baik secara teritorial, spacial, atau geografis. Konsep mobilitas penduduk ini mengandung arti bahwa terjadinya interaksi masyarakat antara dua kota berlangsung secara intensif. Misalnya, interaksi yang terjadi antara masyarakat dan berbagai kota yang ada dipulau jawa semakin bertambah marak dengan adanya dukungan sarana transportasi, bahkan waktu tempuh pun semakin singkat.
No
Tahun Sensus
Jumlah Penduduk
1
1930
60.700.000
2
1961
97.100.000
3
1973
119.200.000
4
1980
147.500.000
5
1990
179.300.000



Mobilitas penduduk adalah Berpindahnya penduduk dari suatu daerah ke daerah lain.
*    Faktor yang mempengaruhi:
1.      Emigrasi
2.    Imigrasi
3.    Transmigrasi
4.    Urbanisasi
5.     Reurbanisasi
*    Dampak positif Mobilitas Penduduk:
1.      Berlimpahnya tenaga kerja di perkotaan
2.    Meningkatnya penghasilan para urbanisasi
3.    Meningkatnya persaingan kerja
*    Dampak negative mobilitas penduduk:
1.      Munculnya pemukiman kumuh
2.    Tingginya jumlah penduduk miskin
3.    Terjadinya degradasi lingkungan
4.    Terjadinya pengangguran
5.     Meningkatnya angka kriminalitas
*    Mobilitas penduduk melalui program transmigrasi:
Setelah proklamasi kemerdekaan, program redistribusi penduduk dari pulau Jawa ke luar Jawa, tetap dilaksanakan, bahkan daerah-daerah pengirimannya ditambah Pulau Bali dan Lombok.
*    Pada masa orde baru program transmigrasi bertujuan untuk:
1.      Meningkatkankan taraf hidup rakyat
2.    Meningkatkan pembangunan daerah
3.    Menyeimbangkan persebaran penduduk di Indonesia
4.    Melaksanakan pembangunan secara merata di seluruh Indonsia
5.     Memanfaatkan sumber-sumber alam dan tenaga manusia
6.    Memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa
7.     Memperkuat pertahanan dan kemananan nasional
*    Upaya untuk menghambat arus urbanisasi menuju kota-kota besar :
-          Mengubah arah migrant menuju ke kota-kota kecil dan sedang
-          Membangun fasilitas-fasilitas dengan fasilitas seperti di perkotaan
-     Membangun prasarana transportasi dan komunikasi: membangun sarana transportasi baik darat, laut maupun udara dan membantun sentral-sentral telepon otomatis, telegram, radio dan televisi.
a. Pertumbuhan dan mobilitas penduduk

Menurut Edward Ullman ada 3 faktor yang mempengaruhi timbulnya interaksi kota, yaitu :
1. Adanya wilayah yang saling melengkapi
2. Adanya kesempatan untuk berinteraksi
3. Adanya kemudahan transfer/pemindahan dalam ruang

     Dalam kaitannya dengan interaksi kota tersebut, maka mobilitas penduduk dapat diartikan sebagai suatu perpindahan penduduk baik secara teritorial ataupun geografis. Hubungan timbal balik antara kota dengan kota maupun antara kota dengan desa dapat menyebabkan munculnya gejala-gejala yang baru yang meliputi aspek ekonomi, sosial maupun budaya. Gejala ini dapat bersifat positif ataupun negatif bagi desa dan kota.

b. Pusat-Pusat pertumbuhan di Indonesia pada masa Orde Baru

Untuk mengetahui munculnya pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia terdapat 2 teori yaitu :
1.  Teori Tempat Sentral ( central place theory ) oleh Walter Christaller
Bahwa Pusat lokasi aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk harus berada di suatu tempat sentral yaitu tempat yang memungkinkan partisipasi manusia dengan jumlah yang maksimum.Tempat sentral itu berupa ibukota kabupaten, kecamatan, propinsi ataupun ibukota Negara. Masing-masing titik sentral memiliki daya tarik terhadap penduduk untuk tinggal disekitarnya dengan daya jangkau yang berbeda.

2
.  Teori Kutub Pertumbuhan ( Growth Pole Theory ) oleh Lerroux
Bahwa pembangunan yang terjadi di manapun tidak terjadi secara serentak tapi muncul pada tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan identitas yang berbeda. Kawasan yang menjadi pusat pembangunan dinamakan pusat-pusat atau kutub-kutub pertumbuhan. Dari kutub inilah proses pembangunan menyebarke wilayah-wilayah lain di sekitarnya.

c. Faktor penyebab suatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhan


Suatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhan disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
1. Kondisi fisik wilayah
2. Kekayaan sumber daya alam
3.Sarana dan prasarana transportasi
4. Adanya industri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar